Selasa, 13 Mei 2008

SMS Santet : Hipnotis melalui HP?

Beberapa hari terakhir ini, masyarakat kita dihebohkan oleh berita adanya SMS santet. Mulai dari sekedar kabar burung hingga berupa kesaksian langsung dari korbannya. Fenomena apakah ini? Benarkah teknologi seluler dan handphone (HP) dapat "dikawinkan" dengan ilmu supranatural atau metafisika? Benarkah hal tersebut ada kaitannya dengan gelombang Infra-Merah yang dapat diterima oleh handphone berfasilitas Infrared? Dalam tulisan ini saya mencoba mendeduksi kemungkinan bisa-tidaknya menyantet atau menghipnotis melalui SMS atau dengan perantara HP. Sekali lagi, saya hanya mencoba mencari kemungkinan bisa-tidaknya, bukan berupaya "membenarkan" atau "menyangkal" suatu fenomena. Karena suatu fenomena jelas akan menjadi benar secara pragmatis apabila sebagian masyarakat ada yang meyakini atau mengalami fenomena tersebut.

Gelombang infra-merah merupakan spektrum elektromagnetik yang berada diantara gelombang pendek (Microwave) dan cahaya tampak (Visible Light). Dengan kata lain gelombang infra-merah memiliki panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak dan lebih pendek dari Gelombang Pendek. Karena berada diluar cahaya tampak (lebih panjang), maka gelombang infra-merah tidak dapat terlihat oleh mata manusia. Gelombang infra-merah yang terdekat dengan cahaya tampak (spektrum warna merah) disebut Near Infrared, sedangkan gelombang infra-merah yang terdekat dengan Gelombang Pendek disebut Far Infrared. Gelombang Infra-merah jauh dapat kita rasakan sehari-hari berupa radiasi panas. Seperti panas sengatan matahari, panas dari api, dan sebagainya. Termasuk panas yang dipancarkan oleh tubuh mahluk hidup. Sedangkan infra-merah dekat tidak memiliki radiasi panas sama sekali. Gelombang ini dapat kita jumpai sehari-hari dalam alat-alat yang kita miliki. Seperti remote control, HP, dan sebagainya.




Untuk dapat melihat atau merasakan gelombang infra-merah dibutuhkan suatu sensor. Ular adalah contoh yang memiliki sensor penglihatan yang mampu menangkap gelombang infra-merah. Demikian pula teropong malam hari yang biasa digunakan oleh militer. Alat tersebut dilengkapi sensor infra-merah, sehingga dapat menggambarkan imej meskipun dalam kondisi gelap sekalipun. Karena seluruh benda pada dasarnya memancarkan radiasi panas berupa gelombang infra-merah. Bahkan es sekalipun. Berikut adalah tampilan imej yang dibentuk oleh sinar infra-merah.


Manusia memiliki keterbatasan untuk melihat pancaran gelombang infra-merah. Hanya Cahaya tampak yang terlihat oleh mata dari sekian panjang spektrum elektormagnetik (mulai gelombang radio hingga cahaya Gamma). Namun justru dengan keterbatasan tersebut manusia dapat menikmati indahnya warna-warni dunia seisinya. Bayangkan saja bila manusia diberi kelebihan untuk melihat gelombang infra-merah, maka kucing akan terlihat seperti gambar di atas. Apakah tidak menakutkan??

Bagaimana dengan peralatan seperti remote control dan HP? Televisi atau perangkat audio-visual lainnya dilengkapi sensor yang dapat menangkap gelombang infra-merah yang dipancarkan oleh remote control-nya. Infra-merah yang dipancarkan dari remote control membawa data atau intruksi tertentu yang kemudian akan diolah oleh perangkat audio-visual yang menerimanya. Demikian pula dengan HP. Bedanya, pada perangkat audio-visual, transmiter dan receiver gelombang infra-merah senantiasa aktif selama perangkat tersebut hidup. Sementara pada HP, receiver inframerah dapat dihidup-matikan. Default-nya, receiver infra-merah pada HP kebanyakan dalam kondisi non-aktif. Ketika dibutuhkan saja baru dapat diaktifkan oleh pemakai. Selain itu, jarak rambat gelombang infra-merah relatif pendek. Perhatikan dalam prakteknya, menghubungkan dua alat (device) menggunakan infra-merah, misalnya remote dengan televisi atau HP dengan HP, maka kedua alat tersebut tidak boleh terlalu jauh dan tidak boleh ada benda lain yang menjadi penghalanya. Berbeda dengan gelombang panjang lain seperti Gelombang Radio yang jarak rambatnya dapat berkilo-kilo meter dan relatif tidak terbatasi oleh barrier alam maupun buatan manusia (bangunan/gedung).

Seperti disebutkan sebelumnya, dibutuhkan suatu sensor untuk menangkap atau melihat gelombang infra-merah. Manusia jelas hanya dapat merasakan radiasi panas dari gelombang infra-merah pada panjang gelombang tertentu (far infrared), dan tidak dapat melihatnya sama sekali. Panas itu pun hanya dapat dirasakan oleh kulit manusia. Apakah panas dari gelombang infra-merah dapat dirasakan oleh organ-organ dalam tubuh? Katakanlah otak Tentu saja tidak. Karena yang memiliki sensor terhadap panas hanyalah kulit. Sehingga manusia tidak mampu bereaksi terhadap gelombang infra-merah (termasuk data atau intruksi yang dibawanya) selain bereaksi terhadap radiasi panas infra-merah.

Mungkinkah manusia bereaksi terhadap infra-merah yang dipancarkan oleh HP seperti halnya televisi bereaksi terhadap infra-merah yang dipancarkan remote control? Dari uraian diatas, kemugkinan tersebut mustahil dapat terjadi. Hal berikut akan menguatkan argumen saya:

  1. HP mampu memancarkan atau menerima gelombang infra-merah hanya jika : (1) HP tersebut memiliki infrared device dan (2) infrared device pada HP tersebut diaktifkan. Jika dua syarat tersebut tidak terpenehui, maka berharap HP akan menangkap gelombang infra-merah sama seperti berharap mendengarkan radio di HP Nokia 3310.
  2. Sekalipun suatu HP memiliki infrared device dalam kondisi aktif, maka data atau instruksi yang dikirimkan memalui gelombang infra-merah dari transmiter yang tidak diketahui berada dimana bisa dipastikan tidak akan dapat diterima oleh HP tersebut, mengingat sifat jarak rambat gelombang infra-merah seperti disebut diatas.
  3. Katakanlah data atau instruksi yang dikirimkan memalui gelombang infra-merah dari transmiter yang entah dimana tersebut kebetulan diterima oleh HP seseorang, maka data atau instruksi tersebut tidak dapat memerintahkan HP tersebut melakukan sesuatu (misalnya memunculkan pesan atau gambar tertentu) kecuali si pengirimnya tahu betul tipe, merek dan series HP yang akan menerima infra-merah yang dipancarkan-nya. Contoh gampangnya, remote control miliki DVD merk Sony tentu tidak dapat dipakai untuk mengoperasikan DVD merk Samsung.
  4. Katakanlah si pengirim menargetkan pemakai HP seri dan merk tertentu, dan kebetulan gelombang yang dipancarkan tertangkap oleh HP dengan seri dan merk tertentu tersebut. Misalkan saja pengirimnya adalah seoarang ahli metafisika sekaligus telematika dan paham selukbeluk software dan hardware HP (ada gak orang seperti ini?), sehingga dia mampu mengirimkan "mantra-mantra" dalam bentuk gelombang infra-merah dalam radius yang sangat jauh. Kemudian HP tersebut memunculkan tulisan, gambar atau suara seperti yang diinginkan oleh pengirimnya. Sepanjang si pemegang HP tidak tersugesti untuk terhipnotis, maka pesan apapun yang disampaikan oleh pengirim tidak akan direaksi oleh si pemegang HP.

Keempat argumentasi di atas adalah pra-kondisi yang harus terpenuhi untuk memungkinkan proses hipnotis dapat dilakukan melalui teknologi HP dan gelombang Infra-merah.

Kalo anda memiliki HP dengan teknologi Multimedia Messege Service (MMS) atau Video Call, mengirim gambar, tulisan, sekaligus suara bahkan video merupakan hal yang mudah. Nyatanya hingga saat ini tidak ada berita pemakai HP yang terhipnotis atau ter-"guna-guna" melalui MMS atau Video Call. Kenapa? karena kita tidak pernah menggangap (apalagi bersugesti) bahwa teknologi tersebut dapat dipakai untuk menghipnotis atau me-mantra-mantra-i orang lain. Sehingga kalaupun ada saksi-saksi hidup yang mengalami hal ini, mungkin pertanyaannya pertama adalah apakah ia tersugesti untuk terhipnotis?

Waulahuwa'llam

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger